Selasa, 30 November 2010

Saya marah pada diri saya sendiri, Allah Maafkan saya

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. YUNUS:107)
Saya tersentak setelah membaca sebuah catatan yang di tulis oleh Mas Salim A Fillah dengan judul "Mencintai penanda dosa". http://www.facebook.com/home.php?#!/note.php?note_id=165007573540104
Catatan itu membuat saya terpaku seketika. Astaghfirullahaladzim.... Ya Robb, ampuni hambamu. Sungguh kisah itu begitu memberikan gambaran betapa manusia harus senantiasa menjaga iman di setiap waktunya. Sungguh luar biasanya manuver langit dengan membentuk sebuah mementum yang begitu singkat namun menghasilkan letupan dosa yang maha dahsyatnya .Sebuah takdir tuhan. Sepasang muda yang mempunyai niat yang suci, menjalani dengan cara yang baik, dan sangat menjaga adab, hanya karena suatu ketika saat waktu tak berpihak. Hanya karena keluarga calon pria tak bisa menemani, dan teman calon mempelai wanita yang telah di ajak untuk menemani tiba-tiba turun di tengah jalan karena suatu urusan yang mendesak. dan hanya melalui sebuah kecoa di kamar mandi, sebuah kesalahan besar di lakukan. Masya Allah.... betapa hamba yang membaca saja tak sanggup untuk menerima akibat-akibat yang di timbulkan. Memang semuanya adalah takdir, takdir yang begitu hebat menguji sisi keimanan manusia.
Lantas bagaimana dengan saya, yang iman saja masih bolong-bolong, yang hati kadang ternodai. Saya ingin teriak sekeras-kerasnya, saya ingin menangis sejadi-jadinya. Saya benar-benar marah pada diri saya sendiri. Kisah ini benar-benar menyadarkan saya untuk lebih baik lagi menjaga sikap. Allah telah menegur saya dengan cara yang begitu halus melalui tulisan tersebut.

Minggu, 07 November 2010

People call me....

Pagi tadi saya baru berbincang-bincang dengan seorang kawan lama. Salah satu hasil obrolan tadi adalah, bertambahnya satu lagi nama panggilan saya, dan kayanya jadi pengen buat postingan ^_^. Sebenernya bukan cuma alasan itu doank yang menggerakkan tangan saya menulis, tapi karena abis baca buku blognya bang arham dengan judul 'Jakarta underkompor' yang sukses membuat saya tersenyum, tertawa dan ter ter lainnya sepanjang perjalanan rumah-kantor-rumah. Walaupun ni buku cuma pinjaman dari Mas Deckie (matur suwun yo mas), salah satu temen kantor yang paling gaul. Nah untuk ucapan terima kasih buat bang arham karena saya gak beli bukunya (secara, mengadopsi cara bang arham, untuk bisa membaca gratis. Cuma bedanya kalo bang arham, kudu main petak umpet sama satpam gramedia dulu, biar bisa buka plastik bukunya :D ), tapi dapet manfaatnya. Buku ini layak di baca buat temen2 yang lagi butuh hiburan. Efek samping buku ini adalah dapat membuat anda senyum-senyum sendiri (promosi). Makanya hati-hati klo lagi baca di bis atau tempat-tempat keramaian. Nah berikut adalah nama yang biasa dipanggil untuk saya:
  • Maya
  • May
  • Mei
  • Mayawi --> dipanggil sama sepupunya temen
  • Nya --> panggilan dari da roma
  • Mala
  • Kak Maya
  • Mbak May
  • Uni Maya
  • Antè Maya
  • Etek Maya
  • Nak
  • Kemenakan --> paling seneng kalau Mak Uo (kakanya mama yang tertua) manggil sambil ngelus-ngelus kepala ^_^
  • Teteh
  • Bu guru (anak-anak baduy n beberapa teman-teman) 
  • Michael (baca: maykel) entah kenapa nama ini bisa muncul dari mulut temen-temen kelas di kampus
  • Maykul --> bisa berarti may cool or singkatan dari maya kumala
  • Miss Euro --> ada yang punya hutang, dan saya mintanya dengan nilai mata uang tertinggi
  • Nenek --> panggilan dari salah satu teman smp 
  • Bayangan --> panggilan salah satu teman SD saya saat pelajaran IPA
  • Cinta --> panggilannya vtea, teman kul, gara2 ikut seminar penulisan, n dapet majalah Cinta
  • Bu presiden --> panggilan baru saya
  • Brigade maya --> kalau ini saya bangga dengan panggillan dari temen-temen syiar ldk
  • Eka --> nah yang ini agak repot... Ada salah seorang di kantin kantor yang salah memanggil saya dan keterusan sampai sekarang. Saya bingung buat interupsinya, secara kalo lagi manggil cuek aja, kaya gak ada yang salah dengan panggilan nama saya.

Kamis, 04 November 2010

Surat Untuk Tuhan

Ya Rabb, Sudah hampir satu bulan ini hamba begitu letih... tumpukan permasalahan diri, pekerjaan serta permasalahan lain begitu menguras pikiran dan tenaga. Pengelolaan emosi yang sulit terkontrol membuat hamba sulit untuk bersikap, terkadang hamba dapat begitu tenang, terkadang hamba begitu sensitif, bahkan terkadang tanpa sebab hamba ingin menangis. Ya Rabb, sejenak hamba ingin melepaskan diri dari semuanya. Hamba ingin berbagi. Sungguh, hamba begitu letih


Ya Rabb....
dalam sujudku....
kuberharap padaMu...

Senin, 11 Oktober 2010

Morning has gone

Dear morning,,,

I don't see your shine this morning
is there any sorrow in your heart
or maybe you wanna give us a sign
that we had hurt the earth
on behalf of human...
I wanna appologize to the nature
give us a chance to see your shine again

Senin, 20 September 2010

Perempuan di tepian masa

Perempuan duduk di bawah pohon tua
Menatap, menyepi, lalu hampa
Bertanya pada burung sebatang kara
'Akankah datang suatu masa untukku???'
Tak ada kata kecuali sebuah cuitan sendu sang dara
Lalu angin mengirim pesan melalui ranting yang bergoyang
'tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan'
kini, esok, ataupun nanti adalah waktu


* poem for my sista whom i met in this evening







Senin, 30 Agustus 2010

3 jam saja

Hari ini saya berangkat kerja dari rumah Om di bilangan Pondok Ranji karena hari minggunya saya menginap sambil 'berguru ilmu' dengan tante. Tepat jam 7 saya keluar rumah. kebetulan pagi itu adik-adik sepupu saya juga akan berangkat sekolah di MP ciputat. Alhasil saya mendapat tumpangan gratis sampai depan kampung utan, ciputat. Kebetulan irma, adik sepupu saya sedang ngambek, gara-gara saya juga kali ye,,, sebab sebelumnya mereka akan di antar naik motor, tapi karena kebetulan saya keluar rumah juga, akhirnya mas eka, supirnya anak-anak disuruh om saya untuk ganti mobil, maksudnya biar saya bisa sekalian ikut. Alhasil saya mengantarkan dulu mereka ke sekolah. Kebetulan jalan di sekitar Pondok Ranji sedang dalam perbaikan, akhirnya mas eka memilih jalan alternatif lewat jalur gintung. Pas melewati gintung, saya berpikir kembali untuk memilih jalur yang menurut saya jalur aman untuk di lewati untuk ke kantor di bilangan Blok M, Kebayoran Baru. Berikut adalah jalur-jalur yang dapat saya tempuh:
  1. Naik PPD 21 jurusan Ciputat-Blok M, Kalau naik ini, saya harus bersabar menunggu paling tidak setengah jam untuk mendapatkan angkutan ini, karena angkutan ini bagi saya adalah transportasi tua. Bisnya yang tua, supirnya tua, dan keneknya juga sudah tua. Mungkin supir dan kondekturnya sudah mengabdi sejak Bus ini di luncurkan. Kalaupun saya naik, pastinya saya tidak akan mendapatkan tempat duduk selama perjalanan. sebab bus ini baru akan jalan setelah tak ada bangku kosong lagi di ciputat. dan rata-rata penumpang ini adalah penumpang yang tujuannya memang sampai Blok M, jarang saya menemui penumpang yang hanya naik untuk jarak dekat
  2. Alternatif lain yang yaitu naik Kowanbisata 102 jurusan Ciputat-Tn. Abang, turun di Radio Dalam lalu naik M72 jurusan Lb. Bulus-Blok M. Alternatif ini mungkin jauh lebih cepat sebab angkutan ini tak perlu menunggu lama untuk mendapatkannya. Namun untuk naik 102, sudah dipastikan tidak akan mendapat tempat duduk jika tidak naik dari terminal ciputat
  3. Alternatif lain adalah naik Patas AC 57 Ciputat-Gj. Mada lewat radio dalam atau Patas AC 76 ciputat-senen lewat fatmawati. Naik patas cukup menyenangkan, karena tidak harus berpanas-panas ria dengan udara luar. Tapi kendaraan ini hanya lewat setiap setengah jam sekali, dan kemungkinan mendapat bangku kosong agak sulit
  4. alternatif terakhir adalah naik angkot ke lebak bulus, lalu naik Kopaja 615 jurusan lb.bulus-slipi. sebenarnya saya lebih suka naik ini karena bus ini tepat lewat di depan kantor. Hanya saja menurut saya jarak tempuh  bus ini lebih jauh, dan kemacetan yang cukup parah di sekitar fatmawati membuat saya enggan .

Kebetulan saya lewat gintung, tiba-tiba saya berpikir untuk naik M 74 jurusan Rempoa-Blok M. akhirnya saya meminta tolong mas eka untuk mengantarkan saya ke rempoa, tempat pangkalan metromini tersebut. Setelah sampai di Rempoa, ternyata kemacetan yang saya temui.

Alhasil Metromini dan kendaraan lainnyapun tak dapat lewat. Alhasil hampir satu jam saya harus menunggu. Selama menunggu, saya berkenalan dengan seseorang yang bekerja di Blok M sebagai penjaga toko. Ia mengatakan kalau ia baru bebrapa bulan di Jakarta. Dan kini ia tinggal bersama kakaknya di sebuah kontrakan. Di Blok M, ia menjadi penjaga toko pakaian, dengan gaji yang sangat minim sekali. Ah... saya berfikir, cukup apa dengan gaji tersebut. Paling hanya cukup untuk makan dan transport. Apalagi jarak dari rumahnya di bilangan Bintaro ke Blok

M harus ditempuh dengan dua kali kendaraan. Ia mengatakan kadang-kadang hanya sekali sehari ia makan.Akhirnya Metromini yang saya tunggu datang, Dan parahnya lagi, Metromini yang saya naiki sudah sangat penuh sekali. Terpaksa saya berdiri.Di dalam bis kami masih bercerita. Ada hikmah yang terselip hari itu. Bersyukur. Dengan bersyukur, Hidup akan jauh lebih indah, seberapapun beban kita hari ini. Sebab masih ada orang yang kurang beruntung. Bersyukur, sebab Allah telah menjadikan kita orang pilihan yang di uji karena kasihNya.

Jumat, 27 Agustus 2010

17 Ramadhan

"ingatlah,dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging.Kalau segumpal daging itu baik,maka akan baiklah seluruh tubuhnya.Tetapi bila rusak,niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya.Segumpal daging itu bernama :qolbu!"(HR.Bukhori dan Muslim)

Hari ini memasuki hari ke 17 di bulan ramadhan. dan orang-orang menyebut malam 17 ramadhan sebagai malam nuzulul Qur'an. entah kenapa sejak semalam sampai dengan hari ini ada sesuatu di dalam dada saya membuat saya begitu tenang. Perasaan ini muncul begitu saja. Maha Suci Allah yang telah memberikan ketenangan hati yang begitu damainya, meskipun minggu ini saya mendapatkan cuti dari Allah. Ketenangan seperti ini pernah saya alami pada ramadhan dua tahun yang lalu. Segala sesuatu yang saya hadapi dapat begitu lapang saya lewati. Saya berharap ramadhan kali ini lebih baik dari ramadhan kemarin dan setelah usai ramadhan ini akan menyisakan atsar di bulan bulan berikutnya

Rabu, 21 Juli 2010

Jika memang blum siap, cintai ia dalam diam

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya...
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya...

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu...
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu...

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya...
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah swt. pilihkan untukmu...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan...
kekuatan harapan...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya?

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam...

jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat...

biarkan 'cinta dalam diammu' menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dan Sang Pemilik hatimu...

Sahabat selalu di hati

Selalu saja ada sesuatu yang mengharu biru jika mengingatnya, mengenangnya, merindukannya...
Ada tawa dalam suka, ada lara dalam duka, ada asa dalam harap.
Tak mudah menghapus jejak yg sudah terukir begitu indah dalam takdir Tuhan. Menyapa lembut, membelai halus, memeluk erat...Bukankah begitu indah kisah kita tersimpan dalam sebuah album kenangan dibalut bingkai ketakwaan, berpita ukhuwah, dalam lem aqidah...
Setiap anak manusia memiliki takdir yang berbeda, begitu pula kita
Takdir telah menyapa kita dalam jalan yang berbeda
Aku ke selatan, kau ke utara, dia ke timur...
Biarlah takdir menghentakkan kaki2 dunia, menyibakkan sinar mentari yang semakin berpendar...
Asal kita tak pernah lupa, apa tujuan hidup kita sebenar-benarnya...
Dalam satu doa kupanjatkan
Dari setiap tangga-tangga kehidupan yg kita lalui, dari setiap jalan yang kita lewati, dari setiap pintu yang kita masuki, mudah-mudahan bukan langkah yang salah, yang membuat kita terjatuh, terluka apalagi terpapa.
dan kalaupun itu terjadi, Takdir Tuhan tak pernah salah menyapa kita. mungkin kita yang lupa padaNya, mengingatkan kita agar kembali pada jalan Kebenaran

-Dalam mata kaca ini, izinkan aku merindukanmu, sahabat-

Senin, 19 Juli 2010

Biar Cinta itu Bermuara Dengan Sendirinya

Kenapa tak pernah kau tambatkan.
perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat, bukan hanya satu.
pelabuhan tenang yang mau menerima.
kehadiran kapalmu!
Kalau dulu memang pernah ada.
satu pelabuhan kecil, yang kemudian.
harus kau lupakan,
mengapa tak kau cari pelabuhan lain,
yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau,
buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu,
pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk selamanya,
hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,
rumah dan pelabuhan hatimu.
( Judul Puisi ” Pelabuhan ” karya Tyas Tatanka, kumpulan puisi 7 penyair serang)
Matanya berkaca-kaca ketika perempuan itu selesai membaca dan merenungi isi puisi itu. Dulu sekali perempuan itu telah pernah berharap pada seorang laki-laki yang dia yakin baik dan hanif, ada kilasan – kilasan di hatinya yang mengatakan bahwa mungkin dialah sosok yang selama ini dicari.. dialah sosok yang tepat untuk mengisi hari harinya kelak dalam bingkai pernikahan.

Berawal dari sebuah pertemanan. Berdiskusi tentang segala hal, terutama masalah agama. Perempuan itu sedang berproses untuk mendalami agama Islam dengan lebih intens. Dan laki-laki itu, dia paham agama, aktif diorganisasi keislaman, dan masih banyak lagi hal – hal positif yang ada dalam diri lelaki itu. Sehingga kedekatan itu membawa semangat perempuan itu untuk terus menggali ilmu agama.dan mempraktekkannya dalam kesehariannya. Kedekatan itu berlanjut menjadi kedekatan yang intens, berbagi cerita , curahan hati, saling meminta saran, saling bertelepon dan bersms, yang akhirnya segala kehadirannya menjadikan suatu kebutuhan. Kesemuanya itu awalnya mengatasnamakan persahabatan.

Suatu hari salah seorang sahabatnya bertanya ” Adakah persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan dewasa tanpa melibatkan hati dan perasaan terlebih bila sudah muncul rasa simpati, kagum dan kebutuhan untuk sering berinteraksi?” Perempuan itu tertegun dan hanya bisa menjawab ” entahlah..”
Sampai suatu hari, laki-laki itu pergi dan menghilang… Awalnya masih memberi kabar. Selebihnya hilang begitu saja. Dan perempuan itu masih berharap dan menunggu untuk suatu yang tak pasti. Karena memang tidak pernah ada komitmen yang lebih jauh diantara mereka berdua. Setiap dia mengenal sosok lelaki lainnya… Selalu dibandingkan dengan sosok laki-laki sahabatnya itu dan tentulah sosok laki – laki sahabatnya itu yang selalu lebih unggul dibanding yang lain. Dan perempuan itu tidak pernah lagi membuka hatinya untuk yang lain. Sampai suatu hari,..
Perempuan itu menyadari kesia-siaan yang dibuatnya. Ia berharap ke sesuatu yang tak pasti hanyalah akan membawa luka dihati… Bukankah banyak hal yang bermanfaat yang bisa dia lakukan untuk mengisi hidupnya kini…. Air mata nya jatuh perlahan dalam sujud panjangnya dikegelapan malam… Dia berjanji untuk tidak mengisi hari – harinya dengan kesia-siaan.

“Lalu bagaimana dengan sosok laki – laki itu ?? “Perlahan saya bertanya padanya.
“Saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa, yang salah hanyalah persepsi dan harapan yang terlalu berlebihan dari kedekatan itu, dan proses interaksi yang terlalu dekat sehingga timbul gejolak dihati…. Biarlah hal itu menjadi proses pembelajaran dan pendewasaan bagi saya untuk lebih hati – hati dalam menata hati dan melabuhkan hati,” ujarnya dengan diplomatis. Hingga saya menemukan perempuan itu kini benar – benar menepati janjinya.
Dunia perempuan itu kini adalah dunia penuh cinta dengan warna-warna jingga, tawa-tawa pelangi , pijar bintang dimata anak anak jalanan yang menjadi anak didiknya…. Cinta yang dialiri ketulusan tanpa pamrih dari sahabat-sahabat di komunitasnya yang menjadikan perempuan itu produktif dan bisa menghasilkan karya…cinta yang tidak pernah kenal surut dari kedua orang tua dan keluarganya… Dan yang paling hakiki adalah cinta nya pada Illahi yang selalu mengisi relung-relung hati..tempatnya bermunajat disaat suka dan duka… Indahnya hidup dikelilingi dengan cinta yang pasti.

Adakalanya kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi isi jiwa. Sehingga…. saat seseorang itu pun hilang begitu saja… Masih ada setangkup harapan agar dia kembali….Walaupun ada kata-katanya yang menyakitkan hati…. akan selalu ada beribu kata maaf untuknya…. Masih ada beribu penantian walau tak pasti… Masih ada segumpal keyakinan bahwa dialah jodoh yang dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk yang lain. Sementara dia yang jauh disana mungkin sama sekali tak pernah memikirkannya. Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia??
Masih ada sejuta asa…. Masih ada sejuta makna…..Masih ada pijar bintang dan mentari yang akan selalu bercahaya dilubuk jiwa dengan menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama….
“Lalu… bagaimana dengan cinta yang dulu pernah ada?? ” tanya saya suatu hari.
Perempuan itu berujar, ” Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya… disaat yang tepat… dengan seseorang yang tepat…. dan pilihan yang tepat……hanya dari Allah Swt. disaat dihalalkannya dua manusia untuk bersatu dalam ikatatan pernikahan yang barokah..”
Semoga saja akan demikian adanya… (sumber eramuslim)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Diantara hikmah dari ayat ini adalah seorang hamba tidak boleh memiliki suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau memilih sesuatu yang tidak Allah Subhanahu wa Ta'ala pilih,
serta memohon-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang baik untuk dirinya serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya ridha dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya daripada hal ini


Saudaraku..
Janganglah kamu memiliki pandangan yang mendahului keputusan Allah..
Jangan kamu sia-siakan waktumu untuk menunggu suatu yang tak pasti..
bila memang hatimu telah merasa ingin untuk menikah..
bila memang dia merupakan pilihanmu.
Cepat LAMARLAH..
Cepat katakanlah kepadanya.
Supaya dirimu ada kepastian..
Supaya dirimu tercegah dari dosa..
Agar tidak ada istilah Teman Tapi Mesra..
Supaya dirimu tidak dipermainkan oleh perasaanmu sendiri..
Bila kenyataan ternyata kamu tidak bisa bersatu dengan pilihanmu
Yang penting kamu sudah ikhtiar.
Yang penting kamu sudah ada kejelasan..
Agar tidak ada penyesalan dikemudian hari..
Agar kamu bisa melangkah lagi untuk mencari pasangan jiwamu..


Semoga kita bisa mengambil ibrah dari cerita ini..

Apabila salah satu pintu kebahagiaan tertutup, yang lain akan
terbuka tapi lazimnya kita kita akan memandang pintu yang telah
tertutup itu terlalu lama hinggakan kita tidak nampak pintu yang
telah pun dibukakan untuk kita

Tetaplah semangat dalam mencari pasangan jiwamu..
masih ada pintu kebahagian yang terbuka untuk kita

sumber: http://www.facebook.com/notes/khalid-bin-walid/biar-cinta-itu-bermuara-dengan-sendirinya/137793349583807

Minggu, 27 Juni 2010

tak perlu judul

biarlah ku susur jejak sepiku disini
biarlah ku kayuh dawai gelombang hidupku tanpa mereka
bukan ku tak mau, tapi takdir tak jua menyapa
mungkin pula sebab aku ragu bertanya
mereka yang tlah pergi tak harus kutangisi lagi
sebab aku tak pernah sendiri

kini kujelang hari disini
satu mutiara yang tak kan pergi
meski pasir duri menusuk hati
akan ku coba tegarkan diri
bukan ku tak mau berbagi
tapi kepercayaan yang tlah terhianati
atau mungkin semua tak seperti dulu lagi

sungguh benar aku ingin kembali
mengulang hari menata mimpi
mengobat luka berbalut senyum
namun kini aku sendiri menapak jalan sepi
akan kusimpan tawa duka kita pada bingkai kenangan
sebab kalian begitu berarti

kini ijinkan aku berlari kecil
meski nafasku tak sedalam dulu
meski kakiku tak sekokoh dulu
meski tak ada tanganmu dalam genggamanku
namun ku yakin aku tak sendiri
aku akan berdiri dalam hembusan seraut jingga sore ini
meski mentari mulai menutup mata
ku tak punya asa memanggil kalian kembali
sebab aku tau diri dimana aku kini

bersama rembulan akan kukatakan
kalian tak kan pernah kulupakan
sebab kalian lebih begitu bersinar di hati
meski tak ada yang abadi
cintaku sejati setulus hati

-dalam hembusan nafas cinta hazimah-

Rabu, 02 Juni 2010

entahlah ini apa

saya kacau sekali...
sudah berhari hari
pikiran saya meracau
tak tau ini fakta atau asumsi semata

saya benar-benar kacau...
satu hati telah meluluh lantakkan idealisme dalam satu malam
mengacaukan pikiran saya, menganggu konsentrasi
saya bahkan tak dapat membedakan ini benar atau salah
yang pasti saya telah menyusahkan diri saya sendiri

baiklah,,,
saya akan meredam palpitasi
saya mungkin perlu sedikit mengisolasi diri
biarlah segala sesuatunya saya serahkan pada-NYA
jika memang sudah saatnya, saya tak perlu lagi mengiba

Jumat, 14 Mei 2010

jepretan pinggir jalan

beberapa waktu lalu pulang dari acara lamaran kakak sepupu, saya dan abang2 saya iseng foto2 di jalan. yah maklum saya berhasrat ingin jadi fotografer (yg amatiran aja belum kesampean). hari itu untuk pertama kalinya saya memegang kamera foto yg biasa digunakan fotografer profesional, kebetulan om baru aja beli (padahal beberapa hari yg lalu sempet ngayal punya tu kamera). untung aja abang saya cukup mengerti dengan penggunaannya (ternyata kamera yg bagus bisa jadi gak bagus kalo dipake sama yg gak ngerti, coz sebelumnya hasil jepretan saya nge-blur semua hiks...) nih beberapa hasil jepretannya saya dan Bang Boma.
Jepretan pertama ini diambil di perempatan blok-M biasanya kalo hari kerja, ni tukang tilang (bapak polis) biasanya berkeliaran disini. tapi dihari libur ini, ni bapak beraninya ngajak anak2-nya (btw ini anak2nya bukan ya) boncengan bertiga. mana gak pake helm lagi...
 
Jepretan kedua, yg ini lucu bgt ni (sedih jg c). Mungkin buat keluarga yg kehilangan sanak saudaranya. Foto ini diambil di sekitar blok A sebelum santa kalo dari blok M. 
 
Yang buat saya sedih. Hare gene, tambah banyak aja manusia yang tidak dapat menerima kenyataan dalam hidupnya. Ingatan saya tiba-tiba terbang ke 6 tahun silam. saat itu saya dikejutkan dengan cerita tetangga saya, ceu' Rat namanya. katanya di depan mushola dekat rumah, ada perempuan gila yg sedang tidur disamping ban mobil yang sedang diparkir dipinggir jalan. kami khawatir kalau perepuan itu tertabrak mobil atau berniat ingin bunuh diri. Dengan nekatnya, ceu rat membangunkan perempuan itu dan mengajak ke warung gado-gadonya. semula, perempuan itu menolak, namun setelah dibujuk, akhirnya dia menurut. saat di warung gado-gado tersebut saya menghampiri dengan perasaan takut, biasanya kalo orang gila, tindakannya tidak bisa diprediksi. Ceu' Rat memberikan makan dan minum, sedang saya hanya memperhatikan saja, dan tak berani dekat-dekat. lama saya mengamati wajahnya lekat-lekat. Rasanya saya mengenali wajahnya, tapi dimana ya?? Setelah memberikan amunisi makanan, ceu' Rat bertanya kenapa dia sampai seperti ini. Saya heran, masak orang gila diajak ngobrol... tapi diluar dugaan saya, ternyata dia tidak gila. buktinya dia tahu dimana dia tinggal, dan kenapa dia bisa sampai seperti itu. Perempuan yg usianya kira-kira 20 tahunan ternyata asli purwakarta. setahun yang lalu seseorang mengajaknya bekerja di jakarta. dia pun menurut karena di iming-imingi gaji yang lumayan. Ternyata setelah sampai di jakarta, laki-laki yang mengajaknya ternyata malah menipunya. Seluruh harta benda yang dibawanya diambil oleh laki-laki tersebut, dan dirinya ditinggal sendirian di terminal. Dia tidak tau apa yang harus dilakukannya di jakarta. untuk pulang kampung, dia memiliki ongkos, dan tentunya dia malu kalau harus kembali dengan tangan kosong. Akhirnya setelah lebih dari satu tahun, begitulah keadaanya sekarang. Dulu, ketika dia sampai di jakarta, pakaiannya masih lengkap dengan jilbabnya, sedang kini dekil bin kumel, hanya menggunakan baju dan celana pendek saja. Ketika ia bercerita, saya teringat pada perempuan gila yang berjilbab di depan kebun binatang ragunan, yang saya temui pulang dari 'atletik'. saya dan teman-teman mengejek perempuan itu saat dia bernyanyi. diapun menimpali ejekan kami sebagai candaan, sedang saya hanya tertawa-tawa menikmati hiburan tersebut (Astagfirullahaladzim...), ya maklum masih sma. saat saya dan teman-teman naik bis Kopaja 68, ternyata dia mengikuti kami. Semula kenek bis tersebut marah-marah karena nantinya akan mengganggu penumpang yang lain, tapi karena dia tidak mau turun, akhirnya dia dibiarkan duduk dipojok bangku belakang. Sampai di terminal Ps.Minggu saya dan teman-teman turun. saat saya menengok kebelakang, ternyata perempuan itu tertidur pulas. Setelah setahun berlalu, sungguh saya tak menyangka akan bertemu dia lagi. Dia tidak gila ternyata. Perempuan itu hanya tidak tahu apa yang harus dilakukannya lagi... 
Setelah ia menceritakan kisahnya, mama memberikan dia sebuah baju dan ia mandi di salon sebelah rumah. Setelah membersihkan tubuhnya, kami memutuskan memberikan uang untuk dia pulang ke kampung halamannya. Sungguh hari itu memberikan pelajaran berharga untuk saya. Menerima takdir, dan mengikhlaskan segala sesuatunya kepada Allah, akan jauh membuat kita menerima kehidupan ini dan menjadikan kesalahan sebagai pengalaman yang menuntun kita kepada kebenaran.
...back to photography
Itulah mengapa saya menyukai dunia fotografi, meskipun saya bukan orang yang pandai dalam pemilihan angle. Dari foto yang kita ambil, banyak ilmu yang kita dapatkan. dan kini berharap mendapat sebuah kamera foto (www.ngarepdotcom)

Senin, 03 Mei 2010

Hello World

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, setelah sekian lama memendam keinginan untuk mempublikasikan sebuah catatan hidup, akhirnya tepat di usia saya yang seperempat abad ini  (baru sadar klo udah tua ^_^) dapat saya realisasikan. Menyusun kata, menggoreskan catatan dan kemudian membagikan pengalaman hidup sudah sejak lama saya inginkan. Namun selama ini saya hanya dapat mempublikasikan untuk diri saya pribadi. Di usia saya saat ini, belum banyak yang dapat saya lakukan untuk agama, kedua orang tua saya, kepada masyarakat, juga kepada negeri tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Setidaknya dengan adanya rangkaian kata ini, ada yang dapat saya persembahkan. Berbagi ilmu dan pengalaman hidup...
Wassalamualaikum Wr. Wb
-may@ku-