Kamis, 25 Juni 2015

Hello World...

Bismillah...

Hello World, Judul tulisan saya kali ini. Biasa, bahkan sering ditulis pada sebuah website atau blog yang baru pertama kali lahir. Hello World juga biasa digunakan untuk pembelajaran dasar dari program HTML. So, Why I choose this as a title? Ini bukan artikel saya pertama kali di blog ini. Blog ini sudah mengudara sejak tahun 2010 dengan minim artikel :D. Sebenarnya banyak sih draft postingan yang sengaja tidak saya publish, alasan klasik, terlalu pribadi hehehe.

Well, kenapa saya memberi judul postingan saya kali ini adalah, ini pertama kali postingan saya setelah masa hibernasi yang cukup lama. Terakhir tulisan saya berbentuk puisi di tahun 2011, mengungkapkan tentang perasaan hati saya yang cukup terdalam. Tahun itu saya masih bekerja di salah satu perusahaan penerbitan buku terkemuka dijakarta, masih single dan tentu saja masih dalam tahap pencarian jati diri. Sekarang, saya sudah menikah, tepatnya satu tahun yang lalu, dan bukan hanya status marital saya yang berubah, namun status pekerjaan saya pun berubah, dari karyawati menjadi ibu rumah tangga (walaupun belum menjadi ibu seutuhnya :) namun Insya Allah, penuh harap dan doa Allah segera mengabulkan permintaan saya). Selain menjadi ibu rumah tangga, saya juga masih punya mimpi. Mimpi memiliki usaha/pekerjaan sendiri, ataupun pekerjaan yang tidak mengharuskan saya bekerja layaknya dulu.

Saya berharap sekali dengan kembalinya saya menulis, akan meningkatkan kemampuan saya menulis. Selain itu menulis adalah satu bagian hidup saya dulu yang sulit terpisahkan, karena dulu bagi saya menulis adalah salah satu terapi jiwa buat saya. Dengan menulis, saya dapat mengungkapkan apa saja yang tidak dapat saya ungkapkan secara langsung. Hal yang terpenting dari menulis sebenarnya adalah membagikan sesuatu baik itu pengalaman, ilmu yang bermanfaat, dimana bagi yang membaca dapat mengambil pelajaran dari tulisan.

Hello World, tadinya saya mau menggunakan blog baru untuk tulisan saya, karena saya melihat jarak terakhir posting saya cukup jauh. Selain itu postingan saya sebelumnya juga tidak begitu banyak. Namun setelah dipikir kembali, rasanya sayang kalau saya meninggalkan blog yang sudah saya mulai. So, welcome back.
Semoga kehadiran saya melalui tulisan ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Hello World... Semoga saya bisa istiqomah

Kamis, 29 Desember 2011

Deep My Heart

i stand here looking around of you
found something different
i love that i hate

it's difficult
i wait for a shining star to fall
save me from this situation
leave me or keep me ever after

take a breath for a time
realize that all so hard

Jumat, 16 September 2011

Ada Merpati Ingkar Janji

Merpati,,,
Datang dan pergi...
Hinggap sejenak lalu pergi
Sang dara menagih janji
Bukan perjumpaan
Namun perpisahaan

Merpati...
Hilang tanpa sketsa
Dalam sangkar dara terbuai
Angin menyapa
Dara tergoda

bukankah merpati tak pernah ingkar janji

Sabtu, 28 Mei 2011

Melahirkan Jongkok -Sebuah Catatan Kelahiran-

Kemarin saya dan mama menjenguk tetangga saya yang baru melahirkan, bayi perempuan yang cantik sekali. Ah... keinginan saya memiliki anak timbul kembali, tapi bagaimana mungkin,,, sekolah saja saya sulit... Lho??? Hehehe maksud saya, bagaimana mungkin melahirkan anak, wong punya suami saja belum ada, belum ada yang mau menjadi calon investor :D

Ok back to the topic, ibu itu bercerita kisahnya melahirkan yang cukup menarik. Ibu itu bercerita kalau ia melahirkan di bidan. Cukup sulit prosesnya, sebab meskipun telah pembukaan 4, ibu itu tidak merasakan mules-mules seperti pada umumnya orang yang mau melahirkan. Dan anehnya lagi, air ketubannya tidak ada sama sekali. Kata bidan, mungkin air ketubannya sudah pecah dan sudah kering di dalam. Setelah cukup lama menunggu pembukaan, rasa mulas tersebut belum datang juga. Bidan pun menyuruh untuk mengejan. Kata bumil 'ibu hamil' "ya bu, gimana mau ngejan, sayanya aja gak mules" sebab ini bukanlah pertama kalinya ia melahirkan, jadi ia cukup tau bagaimana harus mengejan. Sekalipun ia mengejan, justru malah menyesakkan dada karena tidak ada perasaan mulas yang menimbulkan rasa ingin melahirkan. Subhanallah, begitu berat perjuangan seorang ibu yang ingin melahirkan. Karena belum berhasil juga, akhirnya bidan tersebut memanggil seorang bidan yang lebih senior alias jam terbang yang tidak di ragukan lagi. Setelah bidan itu di panggil, bidan tersebut menyuruh bumil tersebut untuk melakukan hal yang cukup ganjil, yaitu 'jongkok'. Ya, mencoba melahirkan dengan cara jongkok, menurut saya itu cukup ganjil, tapi terasa logis juga. Sebab ini seperti, maaf, orang yang ingin buang air besar. Sebab kalo saya pikir, kalau kita ingin buang air besar, ya kita tidak lakukan dengan berbaring kan,,, ya makanya di buat kloset dengan model duduk atau jongkok. Ibu hamil tersebut akhirnya menerima saran bidan tersebut, baginya bagaimanapun caranya, asalkan dia dapat melahirkan dengan selamat. Akhirnya, setelah ia jongkok, bayi itu dengan mudahnya keluar. Alhamdulillah, selamat. Lahirlah seorang bayi perempuan. 

Begitu cerita ibu yang baru melahirkan. Mungkin karena cerita ibu tadi yang cukup menarik, membuat mama saya tergerak untuk menceritakan kisah kelahiran saya. Saya dulu pernah mendengarkan ceritanya, saat mama melahirkan saya, namun tidak sedetil hari itu. Hari itu, tepat hari jum'at tanggal 3 Mei, sesaat setelah orang-orang pulang sholat jum'at, mama merasakan seperti sudah waktunya melahirkan. Akhirnya bapak keluar rumah untuk mencari taksi. ketika menunggu taksi, tetangga menyapa bapak, ya bapak mengatakan sedang menunggu taksi, sebab istrinya (mama) mau melahirkan, kebetulan bapak-bapak yang menegur bapak memiliki kendaraan kemudian menawarkan untuk mengantarkan ke rumah sakit. Akhirnya bapak dan mama di antarkan ke rumah sakit menggunakan mobil tersebut. Setelah sampai, mama masuk ke ruang persalinan. Suster yang memeriksa menyuruh menunggu dan mengatakan kalau kemungkinan lahirnya setelah ashar, itu artinya masih sekitar 2 jam lagi. Setelah itu suster tersebut meninggalkan mama di ruang bersalin, sedangkan bapak menunggu di luar. Namun tidak lama kemudian, sepertinya saya sudah tidak sabar untuk melihat dunia luar :D lahirlah saya ke muka bumi. Alhamdulillah. Bapak-bapak yang mengantar orang tua saya saja baru akan meninggalkan rumah sakit, begitu mendengar suara tangisan saya, langsung bilang ke bapak, kalau yang menangis itu adalah saya. bapak sempat tidak percaya sebab kata suster, kalau mama akan melahirkan setelah ashar. Akhirnya bapak masuk ke ruangan buat mengecek kebenarannya. Dan ternyata benar, mama telah melahirkan saya :) . Tidak sampai satu jam di rumah sakit. Hal yang mudah lainnya adalah biaya persalinan. Saat itu biaya persalinan normal pada umumnya berkisar 90ribu. Ternyata bapak hanya perlu membayar 19 ribu rupiah. Mungkin karena mama tidak memerlukan banyak tindakan dan infus. Semuanya begitu lancar.

Tidak lama kemudian mama di ijinkan pulang. Bapak pun mencari taksi di depan rumah sakit. Sungguh kebetulan yang merupakan takdir Allah, bapak menyetop taksi yang ternyata adalah tetangga rumah. Akhirnya kami naik taksi tetangga tersebut, dan bapak supir taksi itu tidak mau menerim ongkos taksi tersebut. Subhanallah, begitu Allah mudahkan proses kelahiran saya di hari jum'at yang penuh barokah. Semuanya begitu mudah, lancar dan murah. Hehehe... Ya gak banyak ngeluarin banyak biaya, alias banyak gratisnya :D . Padahal kata mama, sebelumnya bapak sempat bingung memikirkan biaya kelahiran saya dan biaya-biaya tak terduga lainnya nanti. Alhamdulillah, sebelum waktu kelahiran saya, bapak mendapat proyek yang cukup besar. Itulah perjuangan dan pengorbanan kedua orang tua saya. Sekalipun dunia dalam genggaman saya, tak cukup untuk saya membalas semua jasa-jasanya. Terima kasih pak, terima kasih mah. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak yang telah mengantarkan ke rumah sakit, bapak supir taksi yang telah mengantar pulang, serta dokter, suster yang telah membantu persalinan mama. Semoga Allah meridhoi dan mencatat sebagai sebuah kebaikan

Senin, 11 April 2011

Esensi keyakinan

Bismillah...

Ku katakan, ini tentang sebuah keyakinan. sebuah keyakinan yang bersumber dari harapan dan ketulusan. sebuah keyakinan dapat memutuskan semua fakta dan logika, sebab keyakinan ini lahir dari sebuah bentuk ketakwaan, tumbuh dari sunnah, dan berkembang dengan iman. maka ku katakan, biarlah keyakinan ini tetap tumbuh dalam hatimu, meski dunia tampak tak berpihak padamu. Sebab kekuasan mutlak milik Allah. Biarlah keyakinan ini mengalir hingga waktu yang pada akhirnya menampakkan sebuah kesimpulan nyata, bahwa keyakinan ini akan bermuara kepada kenyataan dari sebuah harapan atau berakhir pada keikhlasan.
keyakinan ini masih berdiri kokoh, tegak menjulang, dengan segala ketidakmungkinannya, tak ada yang mustahil, sebab keadaan dapat berubah seketika jika Allah berkehendak. Maka tetapkanlah keyakinanmu, tetapkan ia hanya pada yang Satu. ukurlah kadar keyakinanmu, sejauh mana keyakinanmu hadir, sebesar apa keyakinan tumbuh, dan dimana semua keyakinanmu bermuara. Tanyakan pada hatimu. Adakah cela dari keyakinan yang kau harapkan? Benarkah keyakinan ini semua di lakukan dengan nama Allah, di jalan Allah, dan hanya untuk Allah?
Bertanyalah pada hatimu, tapi tunggu..... Apakah hatimu dalam kondisi baik? Apakah jiwamu dalam kondisi suci? apakah amal-amalanmu sedang meroket? sebab ini yang akan menjadi tolak ukur dasar keyakinanmu. 
Coba perbaiki lagi keyakinanmu, revisi lagi dasar-dasar yang kau bangun. Jika semua telah berjalan baik, maka tetapkanlah keyakinanmu pada pijakan yang benar, basic yang kokoh, selanjutnya adalah bentuk-bentuk upaya terbesarmu untuk mewujudkan keyakinanmu. Ku tahu, kau telah lelah dalam semua upayamu, telah jengah dengan semua penghalang dan cobaanmua, maka laksanakanlah upaya yang tak sulit ini. DOA. Ialah upaya yang tampak tak berguna bagi orang-orang tak beriman. DAHSYATNYA KEKUATAN DOA. yakini, bahwa Allah lah yang mampu membolak-balikkan hati manusia, mudah saja bagi Allah membuat semua impian dan harapanmu terkabul saat ini juga. Namun, Allah ingin melihat kau duduk, tersungkur, menghamba atas semua permohonanmu. Coba ingat, kapan kau terakhir kali melakukannya, kalau bukan karena harapanmu yang belum terwujud hingga saat ini... Akankah kau akan terus berdoa seperti saat ini, jika permohonanmu telah di kabulkan? Maka tetapkanlah hatimu, jiwamu dengan untaian doa dalam sujud-sujud panjangmu di malam-malam di mana Allah begitu dekat.
Saat ini semua hal masih tampak mungkin. Belum berkesudahaan, semua masih possible, meski telah tergambar sebuah keputusan dari manusia. Maka tetapkanlah keyakinanmu di dasarnya, gunakanlah kekuatan doa sebagai senjata utamamu, jika semua upaya tak menampakkan hasil, bahkan tergambar sebuah ketidakmungkinan. Dan jika semua hal telah kau kerahkan, keyakinan sudah mencapai titik kulminasi. Maka biarlah Allah yang memutuskan. Allah punya hak prerogratif atas setiap hambanya. Tahu apa kau tentang kebahagiaanmu, kebaikanmu. Allah lah penentu mutlak atas jawaban doa-doamu. Jika doamu berbuah terwujudnya harapan, jangan lupa untuk bersyukur, dan jika semua impian tak menjadi nyata, dasarkan semua pada kotak keikhlasan