Kenapa tak pernah kau tambatkan.
perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat, bukan hanya satu.
pelabuhan tenang yang mau menerima.
kehadiran kapalmu!
Kalau dulu memang pernah ada.
satu pelabuhan kecil, yang kemudian.
harus kau lupakan,
mengapa tak kau cari pelabuhan lain,
yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau,
buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu,
pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk selamanya,
hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,
rumah dan pelabuhan hatimu.
( Judul Puisi ” Pelabuhan ” karya Tyas Tatanka, kumpulan puisi 7 penyair
serang)
Matanya berkaca-kaca ketika perempuan itu selesai membaca dan merenungi
isi puisi itu. Dulu sekali perempuan itu telah pernah berharap pada
seorang laki-laki yang dia yakin baik dan hanif, ada kilasan – kilasan
di hatinya yang mengatakan bahwa mungkin dialah sosok yang selama ini
dicari.. dialah sosok yang tepat untuk mengisi hari harinya kelak dalam
bingkai pernikahan.
Berawal dari sebuah pertemanan. Berdiskusi tentang segala hal, terutama
masalah agama. Perempuan itu sedang berproses untuk mendalami agama
Islam dengan lebih intens. Dan laki-laki itu, dia paham agama, aktif
diorganisasi keislaman, dan masih banyak lagi hal – hal positif yang ada
dalam diri lelaki itu. Sehingga kedekatan itu membawa semangat
perempuan itu untuk terus menggali ilmu agama.dan mempraktekkannya dalam
kesehariannya. Kedekatan itu berlanjut menjadi kedekatan yang intens,
berbagi cerita , curahan hati, saling meminta saran, saling bertelepon
dan bersms, yang akhirnya segala kehadirannya menjadikan suatu
kebutuhan. Kesemuanya itu awalnya mengatasnamakan persahabatan.
Suatu hari salah seorang sahabatnya bertanya ” Adakah persahabatan yang
murni antara laki-laki dan perempuan dewasa tanpa melibatkan hati dan
perasaan terlebih bila sudah muncul rasa simpati, kagum dan kebutuhan
untuk sering berinteraksi?” Perempuan itu tertegun dan hanya bisa
menjawab ” entahlah..”
Sampai suatu hari, laki-laki itu pergi dan menghilang… Awalnya masih
memberi kabar. Selebihnya hilang begitu saja. Dan perempuan itu masih
berharap dan menunggu untuk suatu yang tak pasti. Karena memang tidak
pernah ada komitmen yang lebih jauh diantara mereka berdua. Setiap dia
mengenal sosok lelaki lainnya… Selalu dibandingkan dengan sosok
laki-laki sahabatnya itu dan tentulah sosok laki – laki sahabatnya itu
yang selalu lebih unggul dibanding yang lain. Dan perempuan itu tidak
pernah lagi membuka hatinya untuk yang lain. Sampai suatu hari,..
Perempuan itu menyadari kesia-siaan yang dibuatnya. Ia berharap ke
sesuatu yang tak pasti hanyalah akan membawa luka dihati… Bukankah
banyak hal yang bermanfaat yang bisa dia lakukan untuk mengisi hidupnya
kini…. Air mata nya jatuh perlahan dalam sujud panjangnya dikegelapan
malam… Dia berjanji untuk tidak mengisi hari – harinya dengan
kesia-siaan.
“Lalu bagaimana dengan sosok laki – laki itu ?? “Perlahan saya bertanya
padanya.
“Saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa, yang salah hanyalah persepsi
dan harapan yang terlalu berlebihan dari kedekatan itu, dan proses
interaksi yang terlalu dekat sehingga timbul gejolak dihati…. Biarlah
hal itu menjadi proses pembelajaran dan pendewasaan bagi saya untuk
lebih hati – hati dalam menata hati dan melabuhkan hati,” ujarnya dengan
diplomatis. Hingga saya menemukan perempuan itu kini benar – benar
menepati janjinya.
Dunia perempuan itu kini adalah dunia penuh cinta dengan warna-warna
jingga, tawa-tawa pelangi , pijar bintang dimata anak anak jalanan yang
menjadi anak didiknya…. Cinta yang dialiri ketulusan tanpa pamrih dari
sahabat-sahabat di komunitasnya yang menjadikan perempuan itu produktif
dan bisa menghasilkan karya…cinta yang tidak pernah kenal surut dari
kedua orang tua dan keluarganya… Dan yang paling hakiki adalah cinta nya
pada Illahi yang selalu mengisi relung-relung hati..tempatnya
bermunajat disaat suka dan duka… Indahnya hidup dikelilingi dengan cinta
yang pasti.
Adakalanya kita begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi
sejuta makna bagi isi jiwa. Sehingga…. saat seseorang itu pun hilang
begitu saja… Masih ada setangkup harapan agar dia kembali….Walaupun ada
kata-katanya yang menyakitkan hati…. akan selalu ada beribu kata maaf
untuknya…. Masih ada beribu penantian walau tak pasti… Masih ada
segumpal keyakinan bahwa dialah jodoh yang dicari sehingga menutup pintu
hati dan sanubari untuk yang lain. Sementara dia yang jauh disana
mungkin sama sekali tak pernah memikirkannya. Haruskah mengorbankan diri
demi hal yang sia-sia??
Masih ada sejuta asa…. Masih ada sejuta makna…..Masih ada pijar bintang
dan mentari yang akan selalu bercahaya dilubuk jiwa dengan menjadi
bermakna dan bermanfaat bagi sesama….
“Lalu… bagaimana dengan cinta yang dulu pernah ada?? ” tanya saya suatu
hari.
Perempuan itu berujar, ” Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya…
disaat yang tepat… dengan seseorang yang tepat…. dan pilihan yang
tepat……hanya dari Allah Swt. disaat dihalalkannya dua manusia untuk
bersatu dalam ikatatan pernikahan yang barokah..”
Semoga saja akan demikian adanya… (sumber eramuslim)
“
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Diantara hikmah dari ayat ini adalah seorang hamba tidak boleh memiliki
suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala,
atau memilih sesuatu yang tidak Allah Subhanahu wa Ta'ala pilih,
serta memohon-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali
di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak
mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului
pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang
baik untuk dirinya serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya ridha
dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya
daripada hal ini
Saudaraku..
Janganglah kamu memiliki pandangan yang mendahului keputusan Allah..
Jangan kamu sia-siakan waktumu untuk menunggu suatu yang tak pasti..
bila memang hatimu telah merasa ingin untuk menikah..
bila memang dia merupakan pilihanmu.
Cepat LAMARLAH..
Cepat katakanlah kepadanya.
Supaya dirimu ada kepastian..
Supaya dirimu tercegah dari dosa..
Agar tidak ada istilah Teman Tapi Mesra..
Supaya dirimu tidak dipermainkan oleh perasaanmu sendiri..
Bila kenyataan ternyata kamu tidak bisa bersatu dengan pilihanmu
Yang penting kamu sudah ikhtiar.
Yang penting kamu sudah ada kejelasan..
Agar tidak ada penyesalan dikemudian hari..
Agar kamu bisa melangkah lagi untuk mencari pasangan jiwamu..
Semoga kita bisa mengambil ibrah dari cerita ini..
Apabila salah satu pintu kebahagiaan tertutup, yang lain akan
terbuka tapi lazimnya kita kita akan memandang pintu yang telah
tertutup itu terlalu lama hinggakan kita tidak nampak pintu yang
telah pun dibukakan untuk kita
Tetaplah semangat dalam mencari pasangan jiwamu..
masih ada pintu kebahagian yang terbuka untuk kita
sumber: http://www.facebook.com/notes/khalid-bin-walid/biar-cinta-itu-bermuara-dengan-sendirinya/137793349583807